DI SEPANJANG GARIS KEJADIAN, ADA TITIK YANG JARANG KITA JADIKAN LINGKARAN HIKMAH BAHKAN SELALU DIANGGAP SEBAGAI KURVA KETIDAKADILAN***KADANGKALA ALLAH MEMBUKA PINTU HIDAYAH HAMBANYA MELALUI MAKSIATNYA

Selasa, 10 Juli 2012


UJI NORMALITAS
Normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya suatu sebaran data. Dengan mengetahui sebaran datanya, penentuan jenis uji statistik dapat dilakukan. Meski demikian, ada beberapa ahli yang menyatakan bahwa tidak perlu dilakukan uji normalitas jika pertama, datanya diambil dari sampel besar (Sudjana 1996 & Sutrisno Hadi 1996), hanya saja belum ada kesepakatan berapa seharusnya jumlah sampel besar. Kedua, ada teori yang menyatakan bahwa variabel yang diteliti sudah normal.
Ada beberapa cara menguji normalitas data, di antaranya adalah kertas peluang normal, uji Chi Kuadrat, dan Uji Lilliefors. Di beberapa kesempatan kertas peluang normal jarang digunakan, peneliti lebih sering menggunakan uji Chi kuadrat atau Lilliefors.
Lilliefors
Digunakan jika data berskala interval/ rasio dan belum dibuat distribusi frekuensi. Langkah-langkahnya sebagai berikut.
a.       Urutkan data sampel dari kecil ke besar dan tentukan frekuensi tiap-tiap data.
b.      Tentukan nilai z dari tiap-tiap data itu.
c.       Tentukan besar peluang atau luas untuk masing-masing nilai z berdasarkan tabel       z, dan hitung P(z), jika z < 0 maka P(z) = 0,5 – luas z, jika z > 0 maka P(z) = 0,5 + luas z. 
d.      Hitung frekuensi kumulatif relatif dari masing-masing nilai z, dan sebut         dengan S(z).
e.       Tentukan nilai Lo = Supremum |P(z) – S(z)| dan bandingkan dengan Ltabel dari tabel Lilliefors.
f.       Apabila Lo < Ltabel, maka terima Ho atau sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Contoh:
Dengan uji Liliefors lakukan uji normalitas data berikut: 36, 55, 64, 68, 73, 77, 82, 64, 91, 64, 64, 68, 77, 77.
Hipotesis:
H0        : sampel berdistribusi normal
H1        : sampel berdistribusi tidak normal.
 =  = 68,50
(pada excel gunakan AVERAGE(…data…))
  = 13, 18
(pada excel gunakan STDEV(….data… ))
 
(pada excel setelah dan s diketahui. Misalkan  berada di A20 dan S ada di A21, dan tabel di bawah dimulai pada A1 maka Z = (A2 – A$20)/A$21 enter, copy ke bawah)
Xi
fi
zi
F(zi)
S(zi)
|F(zi) - S(zi)|
36
1
-2.47
0.0068
0.0714
0.0646
55
1
-1.02
0.1539
0.1429
0.0110
64
4
-0.37
0.3557
0.4286
0.0729
68
2
-0.04
0.484
0.5714
0.0874
73
1
0.34
0.6331
0.6429
0.0098
77
3
0.64
0.7389
0.8571
0.1182
82
1
1.02
0.8461
0.9286
0.0825
91
1
1.71
0.9564
1.0000
0.0436

14















Lo adalah nilai terbesar/ maksimum dari |P(z) - S(z)|. Dari tabel di atas, diperoleh Lo = 0,1182, kemudian mencari Lt pada tabel Lilliefors didapat Ltabel  = 0, 227. Karena Lo = 0,1182 <  Lt  = 0,227, maka Ho diterima, artinya sampel berdistribusi normal.