DI SEPANJANG GARIS KEJADIAN, ADA TITIK YANG JARANG KITA JADIKAN LINGKARAN HIKMAH BAHKAN SELALU DIANGGAP SEBAGAI KURVA KETIDAKADILAN***KADANGKALA ALLAH MEMBUKA PINTU HIDAYAH HAMBANYA MELALUI MAKSIATNYA

Minggu, 22 April 2012

Korelasi Kendall's Tau

Korelasi Kendall’s tau (t)
Korelasi ini menyusun analisis statistik dengan sifatnya yang sama dengan Spearman, hanya saja dasar pemikirannya berbeda. Koefisien ini lebih mudah ditafsirkan dari pada ρ Spearman (Noether, 1981). Koefisien korelasi rank (peringkat) kendall merupakan suatu nilai yang menunjukkan derajat asosiasi atau korelasi antara 2 himpunan variable dalam sebuah penelitian yang telah disusun berdasarkan peringkatnya. Data yang tersedia merupakan sebuah sample random yang terdiri atas n pasangan hasil pengamatan (Xi, Yi), adapun data sekurang-kurangnya berada pada skala ordinal, sehingga data X dan Y yang telah diamati dapat disusun peringkat/rank-nya. lebih lanjut, silakan download di sini.

Sabtu, 21 April 2012

Contoh pemakaian mathematica

Mathematica memberikan kemudahan dalam komputasi aritmatika matematika. Meski tanpa melihat proses pengerjaannya, namun tetap saja hasilnya dapat dijadikan patokan dalam pengerjaan soal-soal matematika seperti kalkulus, dll. Berikut contoh cara penulisannya, silakan DOWNLOAD DI SINI

Jumat, 20 April 2012

iklan

PENDAFTARAN SAMPAI 7 JUNI 2012 Office : Jl. Jeruk Purut No. 10 Cilandak Timur Pasar Minggu Jakarta Selatan. 


























































Rabu, 18 April 2012

Statistik di Excel


CARA INSTALASI TOOL STATISTIK PADA EXCEL
Akhmad Muslik

Pada dasarnya sebelum diinstalasi tool ini, excel sudah memberikan beragam fungsi statistic sederhana. Hanya saja fitur yang disajikan belum lengkap untuk masalah statistic lanjut seperti studi komparasi, anava, dan sebagainya.
Berikut langkah-langkah menambah instalasi statistic pada excel
1. Pastikan excel sudah dalam kondisi terbuka, ready.
2. Letakan kursor di bagian atas (samping menu bar) dan klik kanan, pilih Customize Quick Acces Toolbar
3. Muncul box excel option, pilih add-ins




4. Sorot Analysis ToolPak dan klik Go.
5. Pada menu box berikutnya, ceklis Analysis Toolpak dan klik OK
6. Biarkan proses instalasi berjalan.
7. Selesai

Selasa, 17 April 2012

Ringkasan Tesis


PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
DITINJAU DARI ASPEK PRILAKU BELAJAR SISWA
(Studi Eksperimen di MTsS Jakarta Selatan)

lebih lanjut, silahkan dowload di sini

Etika Belajar dan Belajar Etika


Etika Belajar dan Belajar Etika
Akhmad Muslik 

Ada pepatah yang sering kita dengar “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Barangkali pepatah ini menjadi lampu kuning  bagi seorang guru agar berhati-hati dalam mendidik dan mengajar. Sekali melakukan satu tindakan maka dengan sangat mudah siswa bisa meniru bahkan lebih dari apa yang dilakukan guru. Memang, tugas guru mulia, saking mulianya ada beban berat yang harus dipikul guru. Bukan sekedar mendidik, mengajar pengetahuan yang hanya memindahkan ilmu dari satu pikiran ke pikiran yang lain, dari satu kepala ke kepala yang lain, tetapi lebih dari itu. Guru dituntut agar mengubah perilaku siswa, dalam arti yang lebih jauh nilai yang terkandung dalam pendidikan mampu diterjemahkan siswa untuk mengubah perilakunya, itulah hakikat belajar, perubahan tingkah laku.
Kalau mau jujur, seringkali kita temui tindakan anak-anak muda yang belakangan ini tanpa dipikir panjang. Sebut saja beragam tindakan anarkis, tawuran pelajar, tawuran suporter, pergaulan bebas, narkoba sampai hal yang paling “sederhana” kecurangan UN bahkan dari hasil catatan kepolisian pelaku bom bunuh diri juga terbanyak dari kalangan usia 16 – 31 tahun. Memang ironis, di tengah-tengah masyarakat bangsa kita yang berpenduduk muslim terbesar di dunia, tak pelak belum mampu meredam, mengeliminir kecenderungan anak bangsa bertindak yang semena-mena. Di luar itu semua, meski masalah kenakalan remaja tidak  berbanding lurus dengan islam tetapi islam telah banyak memberikan gambaran bagaimana muslim yang baik berbuat dan bergaul, bagaimana muslim harus belajar, dan apa yang harus dipelajari terlebih dahulu. Andaipun cara-cara pendidikan (pembelajaran) islam diterapkan tentu tidaklah kemudian segalanya berubah menjadi baik, tetapi paling tidak dapat menekan angka yang tinggi atas “kenakalan” itu.
Sebagai seorang yang pernah belajar di pondok pesantren, nyantri, penulis cukup terkejut ketika melihat proses pembelajaran yang sering berlangsung di kebanyakan lembaga pendidikan kita. Kurangnya tahapan transendental secara vertikal kepada al-kholik, kesadaran penempaan diri (riyadhoh), dari murid dan guru, ditambah lagi kegigihan peserta belajar yang menurun, barangkali menjadi dominan atas keterpurukan pembentukan karakter bangsa melaui karakter generasi penerus, yakni siswa. Oleh karena itu, saya kira perlu ada gebrakan yang revolusioner atas pendidikan kita, dan ini (gebrakan pendidikan) tengah digencarkan dan menjadi bahan pembicaraan di tengah praktisi pendidikan yakni pendidikan berkarakter. Pendidikan berkarakter merujuk pada kejadian-kejadian yang belakangan sering menimpa kalangan muda Indonesia.(bersambung)